Saturday, April 01, 2006

Salesman01


Salesman Terbesar di Dunia

Naskah 01 : HIDUP BARU

Hari ini aku mulai memasuki Hidup Baru. Hari ini aku mengupas kulitku yang buruk karena terlalu lama menderita luka2 akibat kegagalan2 dan rasa sakit akibat hal2 yang kurang baik. Hari ini aku dilahirkan kembali secara baru dan tempat lahirku adalah sebuah kebun anggur dimana tumbuh buah2 untuk semua orang. Hari ini aku akan memetik buah2 anggur kebijaksanaan dari pokok anggur yang tertinggi dan terlebat buahnya yang tumbuh dalam kebun ini, karena pohon ini telah tumbuh karena suatu kebijaksanaan yang telah ada sebelum aku ada, dari generasi ke generasi lainnya.

Hari ini aku akan menikmati rasa buah2 anggur dari pohonnya dan bahwasanya aku akan meneguk benih daripada kesuksesan yang tertanam dialamnya masing2 dan kehidupan baru akan bertunas didalam daku. Karier yang telah kupilih disamping penuh dengan kesempatan2 baik, tetapi juga mengandung hal2 yang menyayat hati, kekecewaan2 dan tubuh orang2 yang telah mengalami kegagalan2, bertumpuk satu diatas yang lainnya, seakan-akan membentuk bayangan kebawah pada seluruh piramid dimuka bumi. Meskipun demikian aku tidak akan gagal seperti yang lain, karena didalam tanganku sekarang aku mempunyai petunjuk2 yang akan membimbingku menembus gelombang2 air menuju pantai, dimana pada saat kemarin tampaknya hanya sebuah impian semata.

Kegagalan2 tidak lagi akan menjadi akan menjadi bayarannya bagi perjuanganku selanjutnya. Sebelumnya alam tidak memperlengkapi bagi badanku untuk menahan sakit, tidak juga bagi jiwaku untuk menderita kegagalan. Kegagalan seperti juga rasa sakit, asing bagi hidupku. Pada waktu2 yang lampau aku menerimanya seperti aku menerima rasa sakit. Sekarang aku menolaknya dan aku telah mempersiapkan kebijaksanaan dan prinsip2 yang akan membimbing aku keluar dari bayang2, kedalam sinar matahari kekayaan, derajat dan kebahagiaan jauh melampaui impianku yang paling hebat sekalipun, bahkan apel emas ditaman Hespiredes pun serasa tiada dibandingkan ganjaran yang kumiliki.

Waktu selamanya memberi pelayaran segala sesuatunya kepada manusia, tetapi aku tidak mendapatkan kemewahan yang abadi. Meskipun demikian, didalam waktu2 yang kupunyai aku harus menerapkan seni kesabaran, karena alam berjalan terus tanpa keragu-raguan. Untuk membuat zaitun, raja dari semua pohon menjadi besar butuh waktu seratus tahun. Sebuah tanaman bawang menjadi masak dalam waktu sembilan minggu.

Aku telah menjalani hidupku seperti tanaman bawang, hal ini tidak menyenangkan daku. Sekarang aku akan menjadi yang terbesar diantara pohon2 zaitun, dan sesungguhnya menjadi orang yang terbesar. Dan bagaimana ini akan tercapai ?, karena aku tidak mempunyai pengetahuan maupun pengalaman untuk mencapai sesuatu yang besar dan aku telah tersandung dalam kebodohan2 serta jatuh kedalam kolam2 belas kasihan diri sendiri. Jawabannya adalah sederhana. Aku akan memulai perjalananku tanpa dipengaruhi oleh banyaknya pengetahuan2 yang tak berarti atau halangan daripada pengalaman2 yang tak berarti.


Alam telah memberikan kepadaku pengetahuan dan kesadaran yang jauh lebih besar dari binatang buas manapun didalam hutan dan nilai2 pengalaman yang melampaui kebiasaan yang dimiliki seorang tua yang tampaknya mengangguk-angguk bijaksana dan berbicara dengan kebodohannya. Sebenarnya pengalaman mengajarkan didalamnya petunjuk2 yang menarik hati orang2 bertahun2, tetapi nilai pelajarannya hilang dengan waktu yang diperlukan untuk memahami kebijaksanaan2 yang bermakna secara khusus.

Akhirnya dapat ditemui sisa2 nya pada orang yang mati. Tambahan pula, pengalaman dapat pula dibandingkan dengan mode. Suatu tindakan yang terbukti sukses hari ini akan tidak bekerja dalam prakteknya pada keesokan harinya. Hanya saja prinsip2 tetap bertahan dan semua ini sekarang aku miliki, karena hukum2 yang menghantarkanku kepada Kebesaran berada didalam kata2 yang terdapat dalam naskah2 ini. Apa yang akan diajarkannya adalah terutama untuk mencegah kegagalan2 dan bukan untuk mencapai sukses, karena sukses itu adalah suatu pernyataan pikiran. Adakah dua orang dari antara seribu orang bijaksana akan mendefinisikan sukses dalam kata2 yang sama?, tetapi kegagalan selalu diuraikan secara sama.


"Kegagalan adalah ketidak mampuan orang untuk mencapai tujuannya didalam kehidupan, bagaimanapun juga". Sebenarnya, satu2-nya perbedaan antara mereka yang telah gagal dan mereka yang telah sukses terletak pada perbedaan kebiasaan2 mereka. Kebiasaan2 yang baik adalah anak kunci untuk semua sukses. Kebiasaan buruk adalah pengunci pintu kegagalan. Jadi, hukum pertama yang akan kuikuti akan mendahului lain2-nya yang ada.

"Aku akan membentuk kebiasaan yang baik dan menjadi budaknya". Sebagai anak kecil aku menjadi budak dari impuls2-ku, sekarang aku jadi budak daripada kebiasan2-ku, seperti juga semua orang dewasa lainnya. Aku telah menyerahkan keinginan2 bebasku selama tahun2 yang telah dipenuhi berbagai kebiasaan2. Dan masa2 lamapau dari kehidupanku telah ditandai garis yang membuat masa depanku terbelenggu. Tindakan2-ku dikuasai rasa lapar, nafsu, prasangka, iri hati, cinta, ketakutan pada keadaan sekeliling dan kebiasaan2. Dan yang terburuk daripada tirani2 ini adalah kebiasaan. Kebiasaan2 burukku harus dihancurkan dan alur2 baru disiapkan untuk benih2 yang baik. Jika aku harus menjadi budak kebiasaan2, hendaknya menjadi budak daripada kebiasaan2 yang baik.

Aku akan membentuk kebiasaan2 baik dan menjadi budaknya. Dan bagaimana aku akan mencapai tantangan yang sulit ini? Melalui naskah2 ini itu akan dilakukan, karena untuk setiap naskah mengandung suatu prinsip yang akan membuang suatu kebiasaan buruk dari hidupku dan menggantikannya dengan suatu yang akan membawaku lebih dekat kepada sukses. Karena itu adalah salah satu dari hukum2 alam yang mengatakan bahwa hanya suatu kebiasaan dapat mengganti kebiasaan lainnya. Jadi supaya kata2 yang tertulis ini membentuk tugasnya yang terpilih, aku harus berdisiplin terhadap diri sendiri dengan yang pertama dari kebiasaan2-ku sebagai berikut:
"Aku akan membaca setiap naskah selama tiga puluh hari, melaksanakan sikap yang diuraikan disini, sebelum aku melanjutkan ke naskah berikutnya." Pertama-tama aku akan membaca kata2-nya secara diam pada waktu aku terbangun dari tidurku. Kemudian aku akan membaca kata2 itu dengan diam setelah aku menyelesaikan makan siangku. Yang terakhir, aku akan membaca kata2 itu lagi sesaat sebelum tidur, dan yang terpenting aku akan membacanya dengan suara keras. Pada hari berikutnya aku akan mengulangi prosedur ini, dan aku akan melanjutkan sikap ini untuk tiga puluh hari lamanya. Aku akan melanjutkan sikap ini sampai aku telah hidup bersama setiap naskah untuk tiga puluh hari lamanya sehingga membacanya menjadi kebiasaanku.

Dan apakah yang akan dicapai dari kebiasaan ini? Didalamnya terdapat rahasia tersembunyi daripada kesempurnaan semua orang. Karena aku mengulangi kata2 itu setiap hari, kata2 itu akan segera menjadi bagian daripada pikiran aktipku, tetapi yang lebih penting, itu akan menyelusup kedalam pikiran orang lain, sumber rahasia itu tidak pernah tidur, itu akan membentuk mimpiku dan seringkali membuatku bertindak demikian rupa tanpa aku sadari. Karena kata2 dalam naskah ini bersumber dari pikiran2-ku yang akan aku bentuk, setiap pagi dengan suatu vitalitas yang tidak aku ketahui sebelumnya.

Tenagaku akan bertambah, rasa antusiasku akan menanjak, keinginanku untuk menghadapi dunia akan akan menutupi setiap rasa takut. Begitu kutahu matahari terbit aku merasa lebih bahagia daripada daripada yang telah aku pernah percayai bahwa hal itu mungkin ada didalam dunia yang penuh perselisihan dan kesedihan ini. Manakala diriku bereaksi terhadap semua situasi yang aku hadapi sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam naskah2, segera semua aksi2 dan reaksi2 akan menjadi mudah untuk dilaksanakan, karena setiap tindakan dengan latihan2 menjadi mudah. Jadi suatu kebiasaan yang baru dan baik dilahirkan, karena suatu tindakan menjadi mudah melalui tindakan yang berulang-ulang.

Hal itu menjadi suatu kegembiraan untuk melakukannya dan itu merupakan sifat dari alam yang membuat orang mau melakukannya seringkali. Bila aku melakukannya seringkali dan menjadi suatu kebiasaan, aku akan menjadi budaknya dan karena itu adalah suatu kebiasaan yang baik, ini menjadi keinginanku.


Hari ini aku mulai menjalani suatu hidup baru. Aku akan menanam sebuah benih gandum dalam diriku dan tidak akan ada sesuatupun yang akan menghalangi hidup baruku berkembang. Aku tidak akan kehilangan satu haripun dari bacaan2 ini karena satu hari itu tidak akan kembali, tidak juga dapat aku gantikan dengan yang lainnya. Aku tidak boleh dan tidak akan merusak kebiasaan ini, untuk membaca setiap hari naskah2 ini, dan sesungguhnya saat2 yang aku jalani setiap hari bersama kebiasaan ini, adalah sesuatu yang tak ada artinya untuk membayar kebahagiaan dan sukses yang akan aku miliki.

Pada waktu aku membaca dan mengulangi membaca kata2 dalam naskah2 selanjutnya, tidak pernah aku akan menyingkat kata2 dari setiap naskah, tidak juga menyederhanakan kata2-nya, sehingga menyebabkan aku menganggap ringan pesan2 yang tertulis dalam naskah itu. Beribu-ribu buah anggur diperas untuk memenuhi sebotol anggur dan kulit serta ampasnya diberikan kepada burung2, sehingga itu menjadi anggur kebijaksanaan yang matang oleh usia. Sebagian besar telah disaring dan sebagian lagi menguap kedalam udara. Hanya kebenaran murni yang dimasukkan kedalam kata2 untuk masa yang akan datang.

Aku akan meminumnya seperti yang diperintahkan dan tidak akan membuangnya setetespun. Dan benih kesuksesan akan kuteguk. Hari ini kulitku yang lama menjadi debu. Aku akan berjalan tegak diantara orang2 dan mereka tidak akan mengenali aku, karena hari ini aku adalah orang yang baru, dengan kehidupan baru.


ooooOOOoooo

No comments: