Thursday, March 30, 2006

Salesman08



Salesman Terbesar di Dunia


Naskah VIII: MELIPAT GANDAKAN NILAI-NILAI KU SERATUS KALI LIPAT


Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Sehelai daun murbei ditangani orang yang pandai menjadi sutera. Segenggam tanah liat ditangani orang yang pandai menjadi istana. Segenggam bulu domba ditangani oleh orang yang pandai menjadi pakaian raja. Jika mungkin untuk daun2, tanah liat dan tanah liat nilainya berlipat seratus kali ganda bahkan seribu kali ganda oleh seseorang, tidak daptkah aku melakukan hal yang sama dengan tanah liat, sehingga menampilkan namaku ?

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Aku ini seperti butiran gandum yang mempunyai salah satu dari tiga kemungkinan. Gandum itu dapat ditempatkan dalam sebuah karung dan disimpan dikandang sampai saatnya diberikan untuk makanan babi. Atau itu dapat digiling menjadi tepung dan dibuat menjadi roti. Atau itu dapat disebar ketanah dan dibiarkan tumbuh, hingga menghasilkan seribu butiran dari yang sebutir asalnya. Aku ini seperti butiran gandum dengan satu perbedaan. Gandum tidak dapat memilih apakah ia menjadi makanan babi, digiling untuk roti atau ditanam untuk berlipat ganda. Aku mempunyai satu pilihan dan aku tidak membiarkan hidupku menjadi makanan babi, tidak juga akan membiarkan jatuh ketanah dibawah batu padas daripada kegagalan dan tak berguna untuk menjadi pecah dan dikuasai oleh keinginan orang lain.

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Untuk tumbuh dan berlipat ganda, butir gandum itu perlu ditanam dalam kegelapan dunia. Dan kegagalan2-ku, ketidakpedulianku dan ketidakmampuan2-ku merupakan kegelapan yang kutanam supaya menjadi masak, sekarang seperti butir gandum yang akan bertunas dan berkembang, hanya jika dipelihara oleh hujan dan sinar matahari serta angin panas. Akupun harus memelihara badanku dan pikiranku untuk memenuhi impian2-ku. Tetapi tumbuhnya gandum harus menunggu roda waktu. Aku tidak perlu menunggu, karena aku mempunyai kekuatan untuk memilih tujuan akhirku.

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Dan bagaimana aku akan memenuhi ini ? Pertama-tama aku akan menetapkan tujuan2-ku untuk hari, minggu, bulan dan tahun pada hidupku. Tepat, seperti hujan harus turun sebelum gandum akan pecah kulitnya dan bersemi, aku harus mempunyai sasaran2 sebelum hidupku menjadi batu. Dalam menetapkan sasaran2-ku aku akan mempertimbangkan hasil pekerjaan terbaik yang pernah aku lakukan dan melipat gandakannya seratus kali lipat. Tak pernah aku risaukan, bahwa sasaranku menjadi terlalu tinggi, karena adalah hal yang lebih baik membidikan sasaran kebulan dan hanya mengenai burung daripada membidikan sasaran ke burung dan hanya mengenai batu ?



Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Tingginya sasaran2-ku tidak akan mengikat aku secara hebat, meskipun aku mungkin seringkali tergelincir sebelum sasaran2 itu tercapai. Jika aku tergelincir, aku akan bangkit dan jatuhnya aku tidak akan mempengaruhiku, karena semua orang harus seringkali tergelincir untuk mencapai maksud hatinya. Hanya seekor cacing yang bebas dari perasaan khawatir tergelincir. Aku bukanlah cacing. Aku bukanlah tanaman bawang. Aku bukanlah seekor domba. Aku adalah manusia. Biarlah orang lain membuat gua dengan tanah liat. Aku akan mendirikan sebuah istana bagiku.

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Dan seperti matahari harus memanasi bumi untuk membuat butir gandum bersemi, demikian pula kata2 dalam naskah ini menghangati hidupku dan mengubah mimpiku menjadi kenyataan. Hari ini aku akan melampaui setiap tindakan yang aku lakukan kemarin dan melipat ganda gandakan hasinya. Aku akan mendaki gunung hari ini sampai ketingkat yang paling tinggi yang dapat aku capai, tetapi besok aku akan mendaki lebih tinggi dari hari ini dan yang berikutnya lebih tinggi dari besok. Untuk melampaui usaha yang dilakukan orang lain tidaklah penting, melampaui usaha aku sendiri adalah penting.



Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Dan seperti angin panas membuat tanaman menjadi masak, angin yang sama akan membawa suaraku kepada mereka yang mendengarkan dan kata2-ku akan menampilkan sasaran2-ku. Sekali kuberkata, aku tidak berani menariknya kembali, karena aku akan kehilangan muka. Aku akan menjadi nabiku sendiri dan meskipun semua orang boleh menertawakan keterangan2-ku, mereka akan mendengar rencana2-ku, mereka akan mengetahui mimpi2-ku dan dengan demikian, tiada jalan keluar bagiku hingga kata2-ku menjadi perbuatan nyata.

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Aku tidak akan terlibat dengan kejahatan yang hebat dengan membidik sasaran terlalu rendah. Aku akan kerjakan pekerjaan itu tanpa kegagalan. Aku akan selalu mencapai tujuanku. Aku tidak akan pernah dengan hasil kosong dalam berbisnis. Aku akan meninggikan sasaran2-ku, segera setelah itu tercapai. Aku akan menekankan untuk membuat jam berikutnya lebih baik ketimbang sebelumnya. Aku akan memberitahukan sasaran2-ku kepada dunia. Tetapi tak pernah aku akan menyuarakan penyesalan2. Biarlah dunia sebaliknya, mendekati aku dengan pujian2 dan aku akan mempunyai kebijakan untuk menerimanya secara kemanusiaan.

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Sebutir gandum bila dilipat gandakan seratus kali lipat akan menghasilkan seratus pohon. Melipat gandakan ini seratus kali lipat dan sepuluh kali lipat, hasinya akan memberi makan seluruh kota2 didunia ini. Apakah aku tidak lebih daripada sebutir gandum ?

Aku akan melipat gandakan nilai2-ku seratus kali lipat. Dan bila itu dilakukan, aku akan melakukannya lagi dan lagi dan ........


ooooOOOoooo




Untuk memperoleh hasil yang maksimal baca setiap Naskah, 3 kali sehari selama 30 hari, sebelum membaca
Naskah berikutnya, caranya seperti yang telah dibahas pada Naskah I.

No comments: